Sabtu, 12 September 2015

KOMUNIKASI MASSA



1.      PENGERTIAN KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yang merupakan singkatan dari komunikasi media massa (mass media communication). Arti mass communications sama dengan mass media atau dalam bahasa Indonesianya media massa. Sedangkan yang dimaksud dengan mass communication adalah prosesnya, yaitu proses komunikasi melalui media massa. Atau dengan kata lain, proses organisasi media menyebarkan informasi kepada public atau masyarakat luas.
Wernen I. Severin dan James W. Tankard Jr. dalam bukunya Communication Theories, Origins, Method Uses, mengatakan sebagai berikut:
“Komunikasi massa adalah keterampilan, seni, dan sebagai ilmu. Ia adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi, pengoperasian tape recorder, atau mencatat ketika wawancara. Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti skrip untuk televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah, atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikukuhkan dan dipergunakanuntuk membuat sebagai hal yang menjadi lebih baik.”
Selain itu, Joseph A. Devito dalam bukunya Communicology: An Introduction to the Study of Communication mendefinisikan komunikasi lebih tegas lagi, yaitu sebagai berikut:
“Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, ini menandakan bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan.
Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio ataupun visual. Komunikasi massa barangkali lebih mudah dan logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televise, radio surat kabar, majalah, film, buku, dan pita.”
  

2.      CIRI-CIRI KOMUNIKASI MASSA
1)      Komunikasi yang Berlangsung Satu Arah
Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan kata lain, wartawan sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya terhadap pesanatau berita yang disiarkannya itu. Akan tetapi, itu semua terjadi setelah komunikasi dilancarkan oleh komunikator tidak dapat memperbaiki gaya komunikasi seperti yang bisa terjadi pada komunikasi tatap muka. Oleh karena itu, seperti yang sudah disinggung di muka, arus balik seperti itu dinamakan arus balik tertunda. Sebagai konsekuensi dari situasi komunikasi seperti itu, komunikator pada komunikasi massa harus melakukan perencanaan dan persiapan sedemikian rupa hingga pesan yang dapat disampaikannya kepada komunikan harus komunikatif dalam arti kata dapat diterima secara indrawi dan secara rohani pada satu kali penyiaran.
2)      Komunikator Pada Komunikasi Massa Melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupan lembaga, yaitu suatu institusi atau organisiasi. Oleh karena itu, komunikatornya melembaga atau dalam bahasa asing disebut institutionalized communicator atau organized communicator. Sebagai konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga itu, peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang-orang lain. Kemunculannya dalam media komunikasi tidak sendirian, tetapi juga bersama orang lain. Komunikator pada komunikasi massa dinamakan juga komunikator kolektif karena tersebarnya pesan komunikasi massa merupakan hasil kerja sama sejumlah kerabat kerja. Karena sifatnya kolektif, maka komunikator yang terdiri atas sejumlah kerabat kerja itu mutlak memiliki keterampilan yang tinggi dalam bidangnya masing-masing. Dengan demikian, komunikasi sekunder sebagai kelanjutan dari komunikasi primer itu akan berjalan sempurna.
3)      Pesan Pada Komunikasi Massa Bersifat Umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu. Hal itulah yang antara lain membedakan media massa dengan media nirmassa. Surat, telepon, telegram, dan teks menjadi salah satu contoh dari media nirmass karena ditujukan kepada orang tertentu. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak menyangkut kepentingan umum. Media massa akan menyiarkan berita yang bersifat tidak menceritakan kegiatan seseorang yang bersifat pribadi atau yang tidak boleh dipublikasikan.
4)      Media Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Ciri lain dari media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal inilah yang merupakan cirri paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi yang lainnya. Contohnya adalah perbandingan antara poster dan siaran radio. Keduanya adalah merupakan salah satu contoh komunikasi massa. Tetapi, poster atau media cetak lainnya tidak memiliki nilai keserempakan, dan pesan yang disampaikan kepada khalayak tidak diterima oleh mereka karena tidak dilihat secara serempak, melainkan bergantian ataupun individual. Tetapi beda halnya dengan siaran radio. Misalnya pidato kepresidenan yang disiarkan langsung di radio maupun televise. Disitu terdapat nilai keserempakan karena orang banyak melihat dan mendengarkan isi pidato yang disampaikan oleh presiden kepada seluruh rakyat di suatu Negara.
5)      Komunikan Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakatyang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Dalam keberadaan yang terpencar-pencar, kondisi fisik yang saling tidak mengenal satu sama lain, memiliki kontak hubungan yang dekat, masing-masing memiliki keyakinan atau agama yang berbeda-beda, dan beberapa jenis hal yang lainnya. Heterogenitas khalayak yang seperti inilah yang menjadi kesulitan bagi komunikator dalam menyebarkan pesannya melalui media massa karena setiap individu khalayak itu menghendaki agar keinginannya terpenuhi. Satu-satunya cara untuk dapat mendekati keinginan seluruh khalayak sepenuhnya ialah mengelompokkan mereka menurut jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, hobby, pendidikan, kebudayaan, dan lain sebagainya yang dikemukakan di atas. Pengelompokan tersebut telah dilaksanakan oleh berbagai media massa dengan mengadakan rubik ataupun secara tertentu untuk mengelompokan pembaca, pendengar, an juga penonton tertentu. Hampir semua surat kabar, majalah, radio, televisi menyajikan acara khusus diperuntukkan untuk anak-anak, remaja, dan dewasa, wanita dewasa, remaja putri, petani, ABRI, dan kelompok lainnya.     

3.      FUNGSI KOMUNIKASI MASSA
Harold D. Lasswell pernah memberikan pendapatnya tentang fungsi komunikasi massa, yaitu:
a.       Pengamatan terhadap lingkungan, penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsur di dalamnya.
b.      Korelasi unsure-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan.
c.       Penyebaran warisan social. Di sini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangganya maupun di sekolah, yang meneruskan warisan social kepada keturunan berikutnya.
Fungsi komunikasi massa secara umum dan rinci mencangkup beberapa aspek, yaitu:
a.       Informasi: Pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, pengumpulan berita, data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi dengan jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain, dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
b.      Pendidikan: Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan, serta kemahiran yang diperlukan kepada semua bidang kehidupan.
c.       Hiburan: Penyebarluasan sinyal, symbol, suara, dan citra, dari drama, music, kesenia, tarian, dan lain sebagainya sebagai rekasi dan kesenangan kelompok bahkan individu.
d.      Mempengaruhi: Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Bagi Josep A. Devito (1997) fungsi persuasi dianggap sebagai fungsi yang paling penting dari komunikasi massa. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk: Pertama, mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang; Kedua, mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang; Ketiga,  menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan Keempat, memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu.        

4.      EFEK KOMUNIKASI MASSA
1.      Individu
2.      Masyarakat
3.      Budaya

5.      EFEK KOMUNIKASI MASSA TERHADAP INDIVIDU
Menurut Steven A. Chafee, komunikasi masa memiliki efek-efek berikut terhadap individu:
  1. Efek ekonomis: menyediakan pekerjaan, menggerakkan ekonomi (contoh: dengan adanya industri media massa membuka lowongan pekerjaan)
  2. Efek sosial: menunjukkan status (contoh: seseorang kadang-kadang dinilai dari media massa yang ia baca, seperti surat kabar pos kota memiliki pembaca berbeda dibandingkan dengan pembaca surat kabar Kompas.
  3. Efek penjadwalan kegiatan
  4. Efek penyaluran/ penghilang perasaan
  5. Efek perasaan terhadap jenis media
Menurut Kappler (1960) komunikasi masa juga memiliki efek:
  1. conversi, yaitu menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang tidak diinginkan.
  2. memperlancar atau malah mencegah perubahan
  3. memperkuat keadaan (nilai, norma, dan ideologi) yang ada.

6.      EFEK KOMUNIKASI MASSA KEPADA MASYARAKAT DAN BUDAYA
Dalam teori penentuan agenda oleh Combs dan Shaw Achill adalah media massa adalah sebagai penentu kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen, yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa.
Hal yang paling mendasar dalam penelitian tentang penentuan agenda, adalah
1.      Masyarakat pers atau media massa membuat berita yang bersifat memihak, memfitnah, dan bohong.
2.      Konsentrasi pada media massa hanya pada masalah masyarakat untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang sangat penting daripada isu-isu yang lainnya.
Salah satu aspek yang paling penting dalam konsep penentuan agenda adalah peran fenomena komunikasi massa, berbagai media massa memiliki penentuan agenda yang potensial berbeda termasuk intervensi dari pemodal. 
7.      TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA
Teori-teori pada komunikasi massa mencangkup beberapa teori yang lainnya, yaitu:
1.      Hypodermic Needle Theory atau Teori Jarum Hipodermik:
Istilah teori ini muncul pada periode ketika komunikasi massa digunakan secara meluas, baik di Eropa maupun di Amerika Serikat. Pada periode ini kehadiran media massa baik media cetak maupun media elektronik mendatangkan perubahan-perubahan besar di berbagai masyarakat yang terjangkau oleh allpowerfull media massa.

2.      Cultivation Theory atau Teori Kultivasi:
Teori yang meneliti tentang efek jangka panjang televisi dalam khalayak (umum). Menu rut George Gerbner dan Stephen Mirirai bahwa televisi sebagai media komunikasi massa yang telah dibentuk sebagai simbolisasi lingkungan atas beragam masyarakat yang diikat menjadi satu, bersosialisasi dan berperilaku. Gerbner menyebut efek televisi ini sebagai kultivasi (cultivation), yang artinya penanaman, istilah yang pertama kali dikemukakan pada tahun 1969. Televisi dengan segala pesan dan gambar yang disajikannya merupakan proses atau upaya untuk menanamkan cara pandang yang sama terhadap realitas dunia kepada khalayak. Televisi dipercaya sebagai instrumen atau agen yang mampu menjadikan masyarakat dan budaya bersifat homogen. Teori ini juga memiliki tiga asumsi, yaitu televise adalah media yang berbeda, televise sebagai bentuk cara berpikir masyarakat, dan pengaruh televise yang sangat terbatas.

3.      Cultural Imperalisme Theory atau Teori Imperialisme Budaya:
Teori imperialisme budaya menyatakan bahwa negara Barat mendominasi media di seluruh dunia ini. Ini berarti pula, media massa negara Barat juga mendominasi media massa di dunia ketiga. Alasannya, media Barat mempunyai efek yang kuat untuk mempengaruhi media dunia ketiga. Media Barat sangat mengesankan bagi media di dunia ketiga. Sehingga mereka ingin meniru budaya yang muncul lewat media tersebut.

4.      Media Equation Theory atau Teori Persamaan Media:
Dalam teori ini membahas bahwa media itu seolah-olah manusia itu sendiri. Teori ini memperhatikan bahwa media juga bisa diajak berbicara. Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi face to face.

5.      Spiral of Silence Theory atau Teori Spiral Kesunyian:
Pada teori ini, ilmuwan lain lebih memilih untuk memandang teori spiral kesunyian ini sebagai sebuah teori yang hendaknya dipandang atau dinilai dengan prinsip-prinsip ilmiah. Teori ini juga mendasarkan asumsi pernyataan bahwa pendapat pribadi bergantung pada pola pikir atau yang diharapkan orang lain.
Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi dalam berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi tersebut membentuk bagaimana cara individu tersebut berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu  teknologi ke teknologi yang lain. Dari masyarakat suku yang hanya mengenal huruf menuju masyarakat yang memakai peralatan komunikasi elektronik.

6.      Uses and Gratification Theory atau Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan:
Salah satu teori komunikasi dimana titik-berat penelitian dilakukan pada pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan media.
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan memiliki relevansi tinggi saat digunakan untuk menentukan hal-hal sebagai berikut:
     a.       Pemilihan musik sesuai selera. Saat memilih musik kita tidak hanya mengandalkan mood tertentu, namun juga berusaha untuk menunjukkan jati diri dan kesadaran sosial lainnya. Banyak jenis musik yang dapat dipilih dan pilihan kita menunjukkan kebutuhan tertentu yang spesifik.
  1. Penerimaan akan media-media baru (seperti internet) dan penggunaan media-media lama, bahkan dengan adanya media baru pengganti. Inovasi diadopsi saat media baru pengganti memiliki dan dapat menggantikan fungsi-fungsi media lama tradisional. Contohnya alat komunikasi pager yang tergantikan dengan telepon selular. Atau media TV yang tetap tidak tergantikan oleh telepon selular walaupun telepon selular kini dapat berfungsi seperti TV. Di lain pihak pengguna lama mulai menggunakan internet dan terpaksa mempelajarinya saat ada informasi-informasi yang disalurkan hanya dapat dilihat melalui internet.
7.      Agenda Setting Theory atau Teori Pengaturan Agenda:
Teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa. McCombs dan Shaw terfokus pada dua elemen: kesadaran dan informasi. Investigasi Penentuan Agenda melihat fungsi media massa dalam berkampanye, mereka berusaha untuk menilai apa hubungan antara masyarakat pemilih dalam satu kata yang penting dan isi pesan sebenarnya media massa yang digunakan selama kampanye. McCombs Shaw dan menyimpulkan bahwa media massa secara signifikan memengaruhi pada para pemilih yang dianggap sebagai masalah utama dari kampanye.

8.      Media Critical Theory atau Teori Media Kritis
Sebuah aliran pemikiran yang menekankan penilaian reflektif dan kritik dari masyarakat dan budaya dengan menerapkan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Teori kritis memiliki dua makna dengan asal-usul dan sejarah yang berbeda: pertama berasal dari sosiologi dan yang kedua berasal dari kritik sastra, dimana digunakan dan diterapkan sebagai istilah umum yang dapat menggambarkan teori yang didasarkan atas kritik; dengan demikian, teori Max Horkheimer menggambarkan teori kritis adalah, sejauh berusaha "untuk membebaskan manusia dari keadaan yang memperbudak mereka."
   Dalam hubungannya dengan penelitian komunikasi, aliran kritis memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
1.      Aliran Kritis lebih menekankan pada unsur-unsur filosofis  komunikasi. Pertanyaan-pertanyaan yang sering dikemukakan oleh kaum kritis adalah siapa yang mengontrol arus komunikasi? Siapa yang diuntungkan oleh arus dan struktur komunikasi yang ada? Ideologi apa yang ada dibalik media?
2.      Aliran Kritis melihat struktur sosial sebagai konteks yang sangat menentukan realitas, proses, dan dinamika komunikasi manusia. Bagi aliran ini, suatu penelitian komunikasi manusia, khususnya komunikasi massa yang mengabaikan struktur sosial sebagai variabel berpengaruh, dikatakan bahwa penelitian tersebut a-historis dan a-kritis.
3.      Aliran Kritis lebih memusatkan perhatiannya pada siapa yang mengendalikan komunikasi. Aliran ini beranggapan bahwa komunikasi hanya dimanfaatkan oleh kelas yang berkuasa, baik untuk mempertahankan kekuasaannya maupun untuk merepresif pihak-pihak yang menentangnya.
4.      Aliran Kritis sangat yakin dengan anggapan bahwa teori komunikasi manusia, khususnya teori-teori komunikasi massa, tidak mungkin akan dapat menjelaskan realitas secara utuh dan kritis apabila ia mengabaikan teori-teori tentang masyarakat. Oleh karena itu, teori komunikasi massa harus selalu berdampingan dengan teori-teori sosial
   

Sabtu, 05 September 2015

Dasar-Dasar Ilmu Komunikasi

ILMU DASAR KOMUNIKASI
            Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sahabat Blogger dimanapun anda berada, pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sedikit ilmu tentang dasar komunikasi. Kata komunikasi sungguh tidak asing lagi di pikiran kita. Ada diantara kita yang mendeskripsikan bahwa komunikasi itu adalahsuatu informasi atau interaksi antara individu dengan individu yang lain maupun individu dengan kelompok. Nah, pada kesempatan kali ini izinkan saya untuk berbagi tentang “Apa itu dasar komunikasi?” Tak usah berlama-lama, langsung saja kita simak.

1.      Dasar-Dasar Komunikasi
a.      Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Inggris Communication, bahasa Latin Communicati, atau communis yang berarti sama atau membuat sama. Sedangkan komunikasi secara istilah adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
b.      Proses Terjadinya Komunikasi
·        Proses Primer
Yaitu proses yang penyampaiannya dengan menggunakan simbol sebagai media. Contohnya adalah sebagai berikut:



Dari gambar tersebut kita dapat menyimpulkan dengan sederhana, bahwa suatu media yang dipaparkan dengan symbol itu memiliki makna tersendiri yang mudah kita kenali.
·        Proses Sekunder
Yaitu proses yang penyampaian pesannya oleh individu ke individu yang lainnya dengan menggunakan alat bantu. Contohnya adalah seorang ingin mengirimkan surat kepada seseorang ataupun sanak keluarga yang jauh, ataupun seseorang sedang melakukan obrolan lewat jejaring social dengan kawannya.

2.      Jenis-Jenis Komunikasi
a.      Menurut Cara Penyampaiannya
Cara penyampaian suatu komunikasi itu terbagi menjadi dua, yaitu
·        Secara Lisan
Komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang, wawancara maupun rapat dan sebagainya.
Komunikasi yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.
·        Secara Tulisan
Komunikasi Tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.
Contoh-contoh komunikasi tertulis ini antara lain:
·        Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
·        Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.
·        Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
·        Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang.
b.      Menurut Kelangsungannya
Kelangsungan dalam berkomunikasi terbagi menjadi dua, yaitu:
·        Langsung
Adalah interaksi antarindividu tanpa orang ketiga ataupun media perantara. Contohnya adalah seseorang sedang membicarakan suatu topic kepada kawannya.
·        Tidak Langsung
Adalah interaksi yang memerlukan suatu media sebagai perantara ataupun orang ketiga. Contohnya adalah seseorang sedang menelpon kawannya dalam suatu urusan.

c.       Menurut Perilaku
Dari segi perilaku komunikasi terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
·        Formal
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.
·        Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.
·        Non-Formal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.
Maka dapat diketahui bahwa komunikasi formal, informal dan nonformal saling berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara komunikasi formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi informal kepada komunikasi formal.

d.      Menurut Maksud Komunikasi
Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
·         Pidato
·         Ceramah
·         Memberi prasaran
·         Wawancara
·         Memberi perintah atau tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikian pula kemafipuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya.

e.       Menurut Ruang Lingkup
Pada ruang lingkup komunikasi terdapat dua factor, yaitu:
·        Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi Internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
·        Komunikasi Vertikal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan sebagainya.
·        Komunikasi Horisontal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/ kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
·        Komunikasi Diagonal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang - orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal.
·        Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
·         Eksposisi, pameran, promosi, publikasi dan sebagainya
·         Konperensi pers( press release )
·         Siaran televisi, radio, dan sebagainya
·         Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainya
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapat pengertian,kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

f.       Menurut Aliran Informasi
Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena itu arah informasi tersebut akan menentukan macam komunikasi yang sedang terjadi. Komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
·        Komunikasi satu arah ( simplex )
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja (one way communication ). Pada umumnya komunikasi ini terjadi dalam keadaan mendesak atau darurat atau yang terjadi karena sistem yang mengaturnya harus demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk menjaga kewibawaan pimpinan.
·        Komunikasi dua arah ( duplex )
Komunikasi yang bersifat timbal balik ( two ways communication ). Dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feed back kepada komunikatornya. Maka komunikasi ini dapat memberikan kepuasan kedua belah pihak dan dapat menghindarkan terjadinya kesalah pahaman.

·        Komunikasi ke atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan. Misalnya, seorang karyawan menyampaikan pendapatnya ketika sedang briefing.
·        Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan. Misalnya, Boss menyuruh karyawannya untuk menyelesaikan surat-surat perusahaan.
·        Komunikasi ke samping
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.
Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya

·        Menurut Aliran Informasi
Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksana menurut sistem yang ditetapkannya dalam jaringan kerja. Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
·        Komunikasi jaringan kerja rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
·        Komunikasi jaringan kerja lingkaran
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dan merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai.
·        Komunikasi jaringan bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu'sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.

·        Menurut Aliran Individu
Menurut aliran individu juga terbagi beberapa pengelompokan, diantaranya adalah:
·        Individu dengan Individu
Komunikasi yang terlaksana dengan baik, baik secara formal maupun non-formal.
·        Individu dengan Lingkungan
Individu yang mempunyai kemampuan tinggi untuk berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas. Contohnya adalah seorang Presiden yang menyampaikan pidato kepresidenan kepada seluruh rakyat di negaranya.
·        Individu dengan Kelompok
Individu yang berperan sebagai perantara sebuah kelompok yang memiliki kemampuan prima untuk menjadi penyelaras. Contohnya adalah seorang ketua BEM sedang memberikan arahan kepada anggotanya dalam sebuah rapat.

g.      Menurut Jumlah Orang yang Berkomunikasi
·        Intrapersonal
Komunikasi ini merupakan komunikasi dengan diri-sendiri baik disadari atau tidak, misalnya berpikir.
·        Komunikasi Perseorangan (Interpersonal/antarpribadi)
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga. Dalam komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung maupun lewat telepon namun tetap terjadi secara perseorangan.

h.      Dari Segi Pesan Kemasan
Komunikasi dari segi tersebut juga memiliki beberapa factor, di antaranya adalah sebagai berikut:
·        Verbal
Yaitu dengan berbicara, diwakili dalam penyebutan kata-kata yang cara pengungkapannya dengan cara lisan maupun tulisan. Contohnya adalah iklan yang ditayangkan di televisi dan surat kabar.
·        Non-Verbal
Yaitu dengan cara isyarat, diwakili dalam simbol atau gerak-gerik tubuh seseorang. Contohnya adalah rambu-rambu lalu lintas yang ada di jalan raya.

3.      Model-Model Komunikasi
a.      Pengertian Model
Berasal dari bahasa Perancis Modelle yang artinya representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting dalam fenomena tersebut.
b.      Fungsi Model
-          Menurut Gordon Wiseman dan Larry Barker, fungsi model terbagi menjadi tiga:
1.      Melukiskan Proses Komunikasi
2.      Menunjukkan Hubungan Visual
3.      Membantu dalam menemukan dan memperbaiki penghambat komunikasi.
-     Menurut Deutsch, fungsi model terbagi menjadi empat fungsi:
1. Mengorganisasikan yang mulanya tidak teramati (kemiripan data dan hubungan)
2. Heuristik (menunjukkan metode atau fakta baru yang belum diketahui)
3. Prediktif (memungkinkan peramalan dari sekedar tipe)
4. Pengukuran (mengukur fenomena yang diprediksi)
c.       Manfaat Model
Ketika suatu model diuji, karakter kegagalan terkadang dapat memberikan petunjuk mengenai kekurangan pada model tersebut. Sebagai kemajuan iptek, kegagalan menjadikan suatu model tersendiri. Selain itu, bisa menjadikan keterbukaan yang abstrak. Hal ini menyatakan bahwa dunia nyata itu adalah lingkungan yang sangat rumit.
d.      Tipologi Model
·         Model Simbolik: Metode yang menggunakan simbol sebagai penggambaran suatu sistem.
- Matematik: metode yang dinyatakan oleh grafis atau angka.
- Verbal: metode yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata meskipun bentuknya sederhana.
·         Metode Fisik: Metode yang bisa dilihat oleh mata dan juga dapat terdefinisi dengan mudah oleh pikiran.
      - Model Ikonik: model yang menyerupai bentuk aslinya.
- Model Analog: model yang mewakili situasi dinamis, yaitu dapat berubah menurut waktu.
4.   Komunikasi dan Periklanan
Komunikasi dan periklanan memiliki unsur sebagai berikut:
1.      Produk: Barang yang bernilai ekonomis yang diperlukan oleh pelanggan.
2.      Iklan: Pesan-pesan yang dibuat untuk untuk menawarkan sebuah produk.
3.      Media: Alat perantara untuk menyalurkan pesan penawaran kepada konsumen.
4.      Audiens: Orang yang menjadi sasaran penyampaian iklan.
5.      Efek: Tujuan diharapkannya komunikasi periklanan. Hal tersebut dapat berupa:
- Kognitif: Pengetahuan terhadap produk
- Afektif: Penilaian terhadap produk
- Konatif:  Tindakan pembelian
Untuk mencapai suatu efek, ada beberapa tahapan sebagai berikut:
- Exposure (terbujuknya konsumen oleh iklan)
- Processing (konsumen akan memahami iklan)
- Communication Effect (kontak kesadaran terhadap konsumen)
- Target Audience Action (membeli suatu produk)

Sekian dan terima kasih atas partisipasi anda semua, apabila ada salah tulis atau sesuatu yang rancu mohon dimaafkan. Jika anda ingin share dipersilahkan. Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.